Friday, 29 April 2016
Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : PANGERAN MATAHARI DARI PUNCAK MERAPI
Lelaki berpakaian merah itu berlari seperti dikejar setan. Dalam kegelapan malam tubuhnya beberapa kali membentur pohon, pakaiannya robek-robek terkait duri, bahkan kulitnya penuh dengan barut luka yang menjadi perih akibat teresap keringat. Namun semua itu tidak diperdulikannya. Dia lari terus sekencang yang bisa dilakukannya walau nafasnya mulai menyesak dan lidahnya terjulur-julur seperti anjing gila. Di tangan kirinya ada kantung kain.
Sambil berlari dia berulang kali berpaling ke arah timur. Saat demi saat langit di jurusan itu tampak menjadi terang. Hal inilah yang agaknya ditakuti orang berpakaian merah itu. Sebentar-sebentar dari mulutnya terlontar kata-kata "Celaka.....! Celaka diriku! Tak mungkin aku mencapai tempat itu sebelum matahari terbit! Celaka! Mati....! Aku akan mati!" Orang ini berlari terus. Berusaha lebih kecang. Namun tenaganya hampir punah. Kedua kakinya seperti diberati batu besar. Beberapa kali dia terserandung jatuh tapi bangkit kembali dan berlari lagi. Berpaling kembali ke timur, langit di sana tampak semakin terang.
"Celaka! Celaka diriku.....!" Sekali lagi dia tersungkur di tanah. Kantung kain yang dibawanya terlep
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #32 : Bajingan Dari Susukan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Saturday, 23 April 2016
Matematika Logika
Dalam sebuah kelas, Guru sedang memberikan soal cerita matematika.
GURU:
"Anda pergi ke pasar swalayan untuk membeli tepung. Di sana ada kemasan
tepung 1 kg dengan harga Rp. 5.000,- Juga ada kemasan tepung 5 kg dengan harga
Rp.20.000,- Kemasan mana yang sebaiknya Anda beli agar Anda bisa hemat dan untung?"
ROBERT:
"Kita sebaiknya membeli kemasan 1 kg dengan harga Rp. 5.000,-"
GURU:
"Wah, sayang sekali. Jawabanmu salah Robert. Seharusnya kita membeli tepung
dengan kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,-"
ROBERT:
"Tapi Bu Guru … bukankah di rumah Ibu hanya membutuhkan sedikit tepung?
Saya kira 1 kg saja sudah cukup. Malah barusan Ibu saya membuang 1 sak tepung
yang sudah rusak karena lama tidak terpakai. Bukankah ini malah lebih boros
dan “membuang-buang uang” saja?"
GURU:
"Tidak Robert. Jawaban yang benar adalah kita harus membeli tepung dengan
kemasan 5 kg seharga Rp. 20.000,- karena itulah jawaban yang seharusnya."
ROBERT:
&quo
... baca selengkapnya di Matematika Logika Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Saturday, 9 April 2016
Mengatasi Masalah Hidup
Oleh: Benedictus Erick
Kehidupan manusia penuh dengan dinamika dan berbagai kejadian yang terus bergulir. Dari adanya dinamika kehidupan manusia, pasti akan kita temukan masalah-masalah yang terkandung di dalamnya. Ya, kita merupakan manusia yang hidup, selama kita hidup wajarlah kalau kita menemui adanya masalah karena itu adalah bagian dari dinamika kehidupan. Kalau kita tidak mempunyai masalah berarti kita sudah tidak hidup lagi. Benar tidak?
Banyak dari rekan saya menanggapi bahwa, “ya memang, selama kita hidup memang kita pasti menemui masalah, semua orang juga tau, kamu ga usah ngasih tau juga saya ngerti kok kalau dalam hidup itu pasti menemui masalah, banyak orang juga tau kok kalau selama dia hidup dia pasti menemui masalah, tapi kenapa tetap saja dalam kenyataan banyak orang yang masuk dalam kondisi frustasi dengan keadaan yang ditimbulkan karena masalahnya?”
Masuk akal juga ya? Trus gimana donk jadinya? Apakah kita hanya bisa bilang kepada orang yang frustasi itu: yah itu sih DL (Derita Loe)?“. Wah kejam banget dunia yah kalo seperti itu.
Bicara soal masalah, sebenarnya mau tidak mau kita memang harus sadar dulu kalau datangnya suatu masalah adalah suatu hal yang wajar selama kita hidup. Mungkin banyak yang terjadi banyak orang tahu itu tapi tidak semua orang sadar itu. Jika pada dasarnya mereka sadar bahwa adanya masalah merupakan sesuatu hal yang wajar bukankah minimal mer
... baca selengkapnya di Mengatasi Masalah Hidup Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Wednesday, 6 April 2016
Tuhan, Takdir dan Setan
Ada seorang pemuda yang mencari seorang guru agama, pemuka agama atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya sang pemuda itu menemukan seorang bijaksana.
Pemuda : Anda siapa? Bisakah menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Bijaksana : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
P : Anda yakin? Sedang profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
B : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
P : Saya punya 3 buah pertanyaan.
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang terbuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan, sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba sang orang bijaksana tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras. P(sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
B : Saya tidak marah... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan.
P : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
B : Bagaimana rasanya tamparan saya?
... baca selengkapnya di Tuhan, Takdir dan Setan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Tuesday, 5 April 2016
Mimpi
Kata orang,kehidupan itu seperti mimpi. Sekejap saja, lalu ia berlalu pergi. Maka, sebagian orang menjalani kehidupannya dalam mimpi—berada di atas lalu jatuh ke bawah lagi, bangkit, lalu naik ke atas lagi.Jika hari ini ia bermimpi berada di selokan, maka keesokan harinya, bangunlah ia di atas tempat tidur sang Raja,ketika ia terbangun dari mimpinya di ranjang, ia menemukan dirinya kembali ke selokan. Begitu terus, rangkaian takdir yang tak pernah putus.
Lalu, mengapa aku tak boleh bermimpi? Apakah, karena mereka takut, aku tidak akan terbangun di tempat tidur sang Raja, namun, di tumpukan kardus sederhana ini? Tapi, setiap orang punya hak untuk bermimpi, karena mimpilah yang membebaskan nurani dari kenyataan yang menghimpit, angan-anganlah yang melepaskan pikiran dari kenyataan yang pahit. Kenyataan yang dihadapi sang pemimpi di selokan tadi.
Tapi, betapa mahalnya harga sebuah mimpi. Setiap kali aku mengucapkan ‘mimpi’, maka hanya akan caci maki yang kudapat. Ya, mimpi yang harusnya membebaskan nurani dari kenyataan yang menghimpit, malah menjadi terhimpit oleh kenyataan itu sendiri. Terlalu banyak bermimpi, kata orang. Tetapi, adakah sebuah batasan untuk mimpi? Jika kita membatasi impian kita ha
... baca selengkapnya di Mimpi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu